TEMPO.CO, Jakarta - Tiga jurnalis investigasi Rusia yang bekerja untuk Kementerian Luar Negeri dan situs berita tewas dalam sebuah serangan bersenjata oleh sejumlah orang tak dikenal di Republik Afrika Tengah, CAR.
Perusahaan media online Rusia, Investigation Control Centre atau TsUR, mengatakan dalam laman Facebook pada Selasa, 31 Juli 2018, tiga reporter yang tewas itu bernama Orhan Dzhemal, Alexander Rastorguyev dan Kirill Radchenko. "Mereka ke Afrika Tengah setelah mengantongi tugas dari pemerintah Rusia," bunyi pernyataan TsUR seperti dikutip Al Jazeera, Selasa.
Baca: Prancis Lucuti Pemberontak Republik Afrika Tengah
Seorang bocah menunjukkan sikap marahnya terhadap pasukan keamanan Perancis yang menembaki para pengunjuk rasa yang memblokir jalan di Bambari, Afrika Tengah, (22/5). REUTERS/Goran Tomasevic
TsUR menambahkan, ketiga jurnalis tersebut mendapatkan tugas melakukan investigasi aktivitas Wagner Group, sebuah lembaga tentara bayaran Rusia. "Sayangnya, Kedutaan Besar Rusia di CAR tidak memberikan informasi mengenai kehadiran jurnalis di sana," kata kantor Kementerian Luar Negeri Rusia tanpa memberikan keterangan detail mengenai kematian ketiga jurnalis tersebut.
Saat ini, penegak hukum setempat sedang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Rusia untuk menemukan jawaban apa yang sesungguhnya terjadi.
Henri Depele, Wali Kota Sibut, terletak sekitar 200 kilometer sebelah timur laut Bangui, mengatakan, ketiga jurnalis itu tewas pada sekitar pukul 22.00 malam waktu setempat (21.00 GMT), Senin 30 Juli 2018.Bentrokan di Republik Afrika Tengah tewaskan 10 orang dan 5 lainnya luka-luka. dunyanews.tv
"Sopir mereka selamat dalam aksi penyerangan tersebut," ucap Depele. "Menurut penjelasan sopir, ketika mereka berada di 23 kilometer dari Sibut, sekelompok pria bersenjata melakukan penyerangan dan membuka tembakan ke kendaraan. Tiga jurnalis tersebut tewas seketika."
Dari TsUR diperoleh keterangan, ketiga jurnalis Rusia itu terbang ke CAR pada Jumat, 27 Juli 2018, dan melakukan kontak terakhir pada Ahad petang waktu setempat.
Baca: Politikus Republik Afrika Tengah Ditembak Mati
Peristiwa kematian jurnalis ini membuat pemiliki TsUR dan salah seorang terkaya di Rusia, Mikhail Khodorkovsky, berang. Dia mengritik Presiden Vladimir Putin dengan mengatakan, "Mereka bekerja sama dengan proyek saya menyelidiki sepak terjang tentara bayaran Rusia, terutama yang tergabung dengan Wagner Group."
Pada November 2017, Khodorkovsky yang hidup di pengasingan, mulai mendanai kegiatan investigasi korupsi di Rusia.